Apa itu Kolin? –
Manfaat dan makanan sumber Kolin
Mungkin Anda sudah seringkali
mendengar kata Kolin, yang kini banyak diceritakan dimedia-media cetak dan
televisi maupun media online. Sepertinya begitu pentingnya kolin ini bagi kita,
sehingga pembicaraan tersebut menjadi sering kita dengar. Memang, kolin adalah
salah satu nutrisi dalam makanan yang harus didapatkan oleh tubuh kita. Ia
banyak ditemukan dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, termasuk dari
sumber hewani maupun nabati.
Namun jenis makanan tertentu mungkin lebih
banyak, atau lebih sedikit mengandung senyawa ini. Kolin paling dikenal akan
manfaatnya bagi kesehatan otak manusia , walaupun tubuh juga memerlukan
untuk tujuan kesehatan lainnya. Nah apa saja manfaatnya, makanan yang tinggi
mengandungnya, serta apa akibatnya jika tubuh kurang asupan kolin?. Baca
terus artikel ini untuk memperoleh jawabannya!
Tentang, manfaat, makanan, dan
tanda atau gejala tubuh jika kekurangan Kolin :
Apa Kolin itu ?
Kolin adalah nutrisi
penting terutama untuk kesehatan otak, untuk kecerdasan, dan plastisitas
sinaptik. Otak kita membutuhkan kolin untuk digunakannya sebagai
prekursor untuk asetilkolin – yaitu neurotransmitter penting terutama
untuk memori. Selain itu, kolin juga merupakan salah satu komponen untuk
menjaga membran sel supaya senantiasa sehat. Baca juga : Makanan
yang bagus untuk kecerdasan otak
Manfaat dan kegunaan kolin
bagi tubuh
- Untuk
membantu tubuh menghasilkan lemak yang menyediakan struktur sel, bagian
dari asetilkolin, sebuah neurotransmitter yang dibutuhkan untuk
kesehatan sistem saraf manusia.
Untuk membantu mengangkut lemak dan kolesterol kepada seluruh sel tubuh, sehingga mencegah penumpukan lemak dan kolesterol dalam hati. - Untuk dikonversi menjadi trimetilgisin, yaitu senyawa yang membantu mengurangi tingkat homosistein – sehingga membantu menurunkan risiko penyakit seperti stroke, penyakit jantung, kanker, parkinson, penyakit Alzheimer, dan macam - macam penyakit degeneratif lainnya.
- Daging dan seafood adalah makanan yang kaya akan kolin. Misalnya tiga ons hati sapi mengandung sekitar 350 mg kolin. Hati ayam dan kalkun juga mengandung kolin yang sama, yaitu antara 220 hingga 320 mg.
- Telur, cokelat, dan susu mengandung tinggi kolin. Satu butir telur yang besar mengandung sekitar 120 mg kolin, sedangkan 1 cangkir susu skim mengandung 38 mg. Kuning telur kering yang sangat tinggi mengandung kolin, yaitu hampir 1.400 mg perporsi 100g!. Sementara itu cokelat adalah makanan manis yang juga termasuk mampu menyediakan kebutuhan asupan kolin Anda.
- Jika Anda ingin makan lebih banyak makanan mengandung kolin, Anda juga bisa mengkonsumsi kedelai, biji rami, dan kacang-kacangan. 3 ons tofu mengandung sekitar 100 mg kolin, sementara itu tepung kedelai rendah lemak menyediakan sekitar 190mg. Kedelai, selain sebagai sumber protein nabati yang baik, ia juga merupakan sumber kolin yang baik juga.
- Bumbu dan rempah-rempah juga merupakan sumber kolin. Sayuran seperti kubis brusel atau brokoli masak masing-masing mengandung sekitar 60 mg kolin per cangkirnya. Seledri kering, tomat kering, biji sawi, daun ketumbar, peterseli kering, bawang putih, atau cabai juga meyediakan kolin untuk Anda.
- Gangguan metabolisme dan pengangkutan lemak, yang menghalangi lemak menjadi sumber energi, dan penurunan kadar VLDL (Very Low Density Lipoprotein), yang digunakan hati untuk mengangkut lemak
- Mengumpulnya lemak di hati, yang dapat menyebabkan degenerasi lemak hati, sirosis, dan kerusakan hati.
- Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserid, yang meningkatkan resiko penyakit terkait kesehatan pembuluh darah seperti penyakit jantung.
- Tekanan darah tinggi
- Kelelahan
- Insomnia
- Anemia karena Kurangnya pembentukan sel darah merah sebagai komponen membran sel, yang membutuhkan kolin untuk produksinya.
- Homosistein dalam darah meningkat, meningkatkan risiko penyakit jantung dan kardiovaskular dan masalah peredaran darah. Baca juga : Makanan yang bagus untuk kesehatan pembuluh darah
- Gangguan pernapasan pada bayi yang baru lahir atau degenerasi saraf atau ketidak seimbangan otot saraf karena tidak cukup asetilkolin(neurotransmitter yang tidak dapat dibuat tubuh tanpa kolin)
- Perdarahan pada ginjal, atau ginjal tidak mampu mengkonsentrasikan urin, karena tidak cukup fosfatidilkolin.
- Pembentukan tulang yang abnormal
- Gangguan pertumbuhan pada bayi baru lahir
Walaupun kurang asupan kolin bisa membahayakan
bagi kesehatan, namun kabar baiknya adalah bahwa makanan yang sehari-hari kita
konsumsi ternyata banyak mengandung kolin. Dengan demikian, diet sehat yang
mencakup sayuran, buah-buahan, dan produk hewani termasuk susu dan ikan kemungkinan
besar sudah mencukupi kebutuhan tubuh akan kolin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar